TRENAGGALEK, DETECTION – Kehadiran Internet di era ini layak untuk diperhitungkan. Bisa kita lihat, hampir semua orang bercengkerama dengan internet. Salah satu contoh benda yang sudah tidak asing dan hampir semua orang memilikinya adalah HP Android. Dengan satu alat ini saja, orang mampu berselancar dengan leluasa untuk mengakses segala informasi dan aplikasi. Alat satu ini sangat berpengaruh terhadap perilaku social seseorang. Kita lihat hal yang sering kita jumpai sehari-hari adalah betahnya orang berlama-lama untuk memainkan alat satu ini. Dengan HP, orang bisa lupa waktu, tidak fokus untuk diajak berkomunikasi, merasa asyik sendiri dan bahkan tidak bisa lepas dari HP. Kemanapun Hp selalu dibawa dan menjadi bagian penting dalam keseharianya. Bahkan, beberapa tayangan di youtube tentang social ekperiemen mayoritas orang memilih ketinggalan dompetnya dari pada HPnya. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa HP android adalah salah satu media yang berperan penting bagi kehidupan seseorang diera ini.
Kehadiran teknologi (Internet) tidak dapat kita hindari. Karena kita dapat melawan kemajuan jaman. Oleh sebab itu, kita perlu bijaksana menyikapi kehadiran Internet dan menyambutnya dengan positif. Karena tidak sepenuhnya kehadiran Internet membawa dampak negative. Banyak manfaat internet bagi kehidupan kita sehari-hari jika kita sikapi dengan bijaksana dan digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Dunia pendidikan, Bisnis, Lembaga pemerintahan dan Entertaiment tentu sangat terbantu dengan kehadiran Internet. Hal ini tentu memudahkan untuk berkomunikasi, transaksi, dan profit. Untuk itu, supaya internet membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari, maka kita perlu mengenal pendidikan Melek Media (literasi media) sejak dini pada anak.
Melek media adalalah kemampuan untuk mengakses, mengalalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Dari definisi itu dipahami fokus utamanya berkaitan dengan isi media. Anak Usia Dini pada era sekarang, rata-rata sudah memiliki kemampuan mengakses media. Sebut saja televisi, Youtube dan game yang saat ini mudah diakses di Hp. Kemampuan anak untuk dapat mengakses cukup membanggakan namun juga mengkhawatirkan jika yang diakses adalah informasi/pesan yang dapat membawa dampak negative. Sering saya jumpai anak kecil dipinggir jalan dengan santainya mengakses HP sendiri melihat youtube sendiri tanpa dampingan dari orang tua. Yang mirisnya lagi, mereka leluasa mengakses internet sendiri. Yang dikhawatirkan adalah apakah informsi atau pesan yang didapati oleh anak tersebut sudah sesuai dengan usia dan perkembanganya? Hal inilah yang membuat saya menyerukan bahwa pendidikan melek media ( literasi media) itu sangatlah pentig bagi Anak Usia Dini. Supaya sejak dini anak sudah bijaksana dalam menggunakan media. Sebab, banyak sekali tayangan di televisi/social media yang tidak mendidik, berisi cemoohan, pornografi,kekerasan, kenakalan remaja dan pelanggaran privasi contohnya gossip artis. Bahkan geme-game anak pun banyak sekali dijumpai unsur pornografinya. Terkadang acara kartun, muncul iklan yang tidak senonoh di youtube. Jika hal ini terjadi berulang-ulang maka akan berpengaruh terhadap perilaku generasi penerus bangsa mendatang.
Pendidikan Melek Media dilakukan dan diawali oleh orang Tua. Karena Pendidikan dari Orang tua sangat berpengaruh terhadap perilak anak . Orang tua dapat menjadi jembatan komunikasi dengan anak untuk menyampaikan pesan dampak positif dan negative penggunaan media tersebut. Orang tua Perlu berkomunikasi yang intens pada anak setiap hari agar anak terbiasa mengguanakan media dengan bijak. Adapun hal-hal yang dilakukan orang tua dalam mendidik anak untuk melek media adalah:
- Mendampingi anak saat mengakses internet, orang tua harus tahu apa yang ditonton anak dan harus tau isi pesan yang ditonton anak. Akankah membawa pengaruh positsif/negative.
- Orang tua membatasi anak mengakses internet dengan jadwal yang telah disepakati bersama.
- Mengajak diskusi dan berkomunikasi pada anak bahwa tayangan itu ada yang tidak nyata (sandiwara/rekayasa). Sehingga anak akan paham istilah hanya acting. Missal adegan bertengkar dalam filem atau game.
- Menjelaskan kata-kata asing yang didengar missal umpatan dan lainsebagainya. Tugas orang tua menjelaskan arti kalimat/kata dan menghimbau anak untuk tidak menirukan kalimat umpatan.
- Orang tua menjelaskan pada anak tentang dampak negative terlalu sering main Hp baik bagi kesehatan mata maupun psikis. Misal jadi malas belajar, malas madi jika sudah asyik akses internet.
- Orang tua memberi Apresiasi pada anak saat anak dapat bertanggung jawab dan bijaksana dalam menggunakan media
- Menjelaskan Alasan kenapa tanyangan tertentu yang boleh ditonton.
- Menyajikan tanyangan-tanyangan yang mendidik, memperoleh ilmu baru dan tayangan yang cocok untuk anak. Misalnya tayangan edukasi pelajaran TK dan sebagainya.
- Kreatif menciptakan alat main bagi anak sehingga tidak terus focus pada HP atau TV
- Sering mengajak anak berkomunikasi dan berdiskusi tentang apa yang ditonton anak dan menngarahkan anak untuk menonton acara edukasi anak.
Selain Orang Tua, guru juga berperan dalam mengedukasi anak agar bijak dalam menggunakan media. Guru dapat bertindak mengarahkan anak dan menginformasikan apa saja yang baik untuk ditonton anak, dengan meninformasikan judul filem, latiahan membaca, berhitung, acara gerak dan lagu dan sebagainya. Dan gurupun juga menginformasikan bahwa jika menonton atau akses internet harus didampingi oleh orang tua. Hal ini dimaksudkan supaya anak mendapat informasi yang tepat sesuai usia dan perkembanganya.
Pendidikan melek media (literasi media) sangatlah penting bagi anak usia dini agar mereka dapat bijaksana dalam mimilih informasi atau pesan yang akan ditonton. Supaya berpengaruh terhadap perilaku positif anak. Sehingga, jika anak-anak memiliki perlaku yang positif maka generasi penerus bangsa akan sukses dan lahirlah generasi yang unggul SDM-nya. Tentun saja bermanfaat untuk diri dan bangsa.
Penulis: Zumrotul Novita Sari, S,Pd. | Editor: Arifi Z
Gambar illustrasi dari Freepik.com