Art therapy sebagai Media Pelepasan Emosi yang Efektif

Art therapy adalah seni terapi yang dapat digunakan salah satu alat dalam berkomunikasi. Dalam kesempatan lain art theraphy sendiri dapat membantu individu dalam mengekspresikan dan mengeksplorasi emosi dalam diri. Dalam bukunya Buchalter (2004) mengatakan bahwa art therapy dapat digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan individu melalui aktivitas menggambar, melukis ataupun mewarnai objek yang diminati sesuai dengan suasana hati individu. Saat ini, banyak para praktisi psikolog menggunakan art therapy dalam praktiknya untuk membantu klien dalm melakukan regulasi emosi.

Hal tersebut dikarenakan art therapy secara umum diakui sebagai seni terapi yang menggunakan aplikasi terapeutik yang memiliki nilai yang terdapat pada jari-jemari serta pikiran klien, dan mampu melepaskan ketidaksadaran melalui ekspresi seni yang sifatnya spontanitas (Edward, 2004).

Mengapa Art dapat menjadi salah satu terapi?

 Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa art therapy mampu menjadi terapi efektif dan inovatif untuk klien dengan ganggguan emosi. Hal ini karena prinsip dalam art therapy adalah individu saat mengerjakan seni dapat melemahkan pikiran sadar dan mengungkapkan dinamika psikologis yang sebelumnya tidak disadari, dengan tetap menjaga privasy individu. Kemudian, dalam pelaksanaannya art therapy tidak membutuhkan standar yang kaku, tetapi lebih menitikberatkan pada cara menggunakan seni yang dapat diterima secara universal. Hal tersebutlah yang akhirnya membuat klien bebas mengadopsi dengan tetap mempertimbangkan kondisi klien dalam menggunakan seni itu sendiri. Tidak hanya itu, art therapy dalam praktiknya juga dapat dilakukan secara berkelompok maupun secara individual.

Bagaimana cara kerja art therapy?

Art therapy memanfaatkan semua bentuk seni seperli melukis, menggambar, memahat, membuat puisi, hingga membaut kolase. Psikolog atau terapis akan membantu klien dalam menentukan bentuk pilihan seni yang paling cocok untuk diri klien untuk mencapai kesejahteraan mental yang menjadi tujuannya. Tidak hanya itu, dalam pembuatan karya selama art therapy dapat mendukung perjalanan penyembuhan klien dengan cara meningkatkan wawasan, memperoleh kesadaran diri hingga berlatih mengenal diri serta emosi dalam diri. Setelah proses mebuatan karya seninya, klien akan dibantu oleh psikolog atau terapis untuk mendiskusikan hasil karya seninya.

Apakah klien harus pandai dalam hal seni untuk mengikuti art therapy?

Pada saat pelaksanaan art therapy psikolog atau terapis akan menekankan bahwa tidak ad acara yang benar atau salah dalam melakukan seni, serta selama proses pengerjaannya tidak melihat indah atau buruknya karya seni. Dengan kata lain, semua orang bisa mengikuti dan melakukan art therapy terlepas individu tersebut memiliki kecenderungan astistik ataupun tidak.

Apa saja tujuan dari art therapy?

Secara umum, tujuan art therapy adalah untuk mendukung tujuan perjalanan pengobatan individu dengan cara meningkatkan fungsi afektif, kognitif dan perilaku klien. Tidak hanya itu, art therapy juga dapat membantu klien untuk menumbuhkan harga diri dan kesadaran diri, meningkatkan keterampilan sosial hingga mampu menyelesaikan konflik internal diri klien.

Penulis : Baiq Sandiati Yuliandri, M.Psi., Psikolog | Editor: Arifi Zulaika, S.Kom.

Gambar illustrasi dari Freepik.com

Refrensi:

Buchalter, S.I. 2004. A Practical Art Theraphy. London: Jessica Kingsley Publishers

Edwards, D. 2004. Art Therapy. London: Sage Publications

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *