Memasuki pendidikan formal merupakan lengkah besar dan penting dalam kehidupan individu. Kesiapan sekolah tidak hanya dilihat dari kematangan fisik, akan tetapi melibatkan sosial, emosional hingga kognitif. Oleh karena itu penting bagi orangtua dan tenaga pendidik untuk memahami pentingnya kesiapan sekolah bagi calon anak didik.
Apa sih Tes Kesiapan Sekolah?
Tes kesiapan sekolah adalah serangkaian tes yang digunakan untuk menilai apakah anak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk kesiapan sekolah. Tes ini tidak hanya menilai kesiapan anak secara kognitif, akan tetapi juga melihat kesiapan anak secara sosial-emosional, motorik kasar serta motorik halus. Hasil dari tes ini dapat memberikan gambaran dan wawasan terkait area-area yang perlu diperhatikan dan dikemabangkan oleh individu sebelum benar-benar memasuki usia sekolah dasar. Biasanya, tes ini dilakukan pada anak-anak prasekolah yaitu 5-7 tahun yang digunakan untuki mengetahui kesiapan anak dalam memasuki sekolah dasar (SD).
Aspek-aspek yang Diukur dalam Tes Kesiapan Sekolah
Berikut adalah aspek-aspek yang dikur dalam tes kesiapan sekolah yang dilakukan:
- Kemampuan Kognitif
- Mengenali huruf dan angka.
- Memahami konsep dasar seperti warna, bentuk dan ukuran.
- Kemampuan memahami cerita dan memecahkan masalah secara sederhana.
- Daya ingat.
- Keterampilan Bahasa
- Keterampilan berbicara dan mendengarkan.
- Keterampilan memahami instruksi sederhana.
- Kemampuan berkomunikasi dengan sederhana.
- Perkembangan Sosial dan Emosional
- Kemampuan menyesuaikan diri dengan tugas ataupun lingkungan.
- Kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya.
- Kemampuan berbagi dan berkerja sama
- Pengendalian emosi dan respons terhadap stress.
- Keterampilan Motorik
- Koordinasi visual dan motorik.
- Kemampuan menulis dan menggambar.
- Keterampilan motorik kasar seperti keseimbangan, berlari dan melompat.
Tes Kesiapan Sekolah itu Penting!
Tes kesiapan sekolah penting dikarenakan akan dapat membantu orangtua dan pendidik memahami apakah anak siap untuk memulai pendidikan formal. Melalui tes ini dapat membantu orangtua atau pendidik memetakan area-area yang masih belum optimal perkembangannya. Dengan memahami kesiapan anak dalam bersekolah formal, orangtua dapat memfasilitasi dan mendampingi transisi ke lingkungan sekolah, sehingga anak dapat memulai pengalaman belajarnya dengan baik dan semangat.
Bagaimana Tes Kesiapan Sekolah Dilakukan?
Tes kesiapan sekolah ini umumnya dapat mulai dilakukan pada akhir masa taman kanak-kanak hingga maksimal 6 bulan sebelum masuk ke Sekolah Dasar (SD). Tes ini dilakukan oleh psikolog dan biasanya memakan waktu 1.5-2 jam. Dalam pelaksanaannya, tes biasanya dilakukan di pagi hari, hal ini untuk meminimalisir kurangnya konsentrasi dan kelelahan anak. Tes juga dilakukan di ruangan yang kondusif dan nyaman.
Kapan Harus Menghubungi Psikolog?
Penting untuk orangtua mengikuti milestone dari setiap pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga ketika ada milestone yang tertunda, terlewat ataupun lebih cepat orangtua akan lebih cepat dalam mendampingi dan memberikan intervensi. Jika ada hal-hal di setiap tahap perkembangan anak yang tidak sesuai dengan milestone, orangtua perlu untuk melakukan konsultasi dengan psikolog. Dalam hal ini psikolog dapat membantu mengidentifikasi masalah yang dihadapi lebih spesifik, intervensi yang tepat, hingga dapat merekomendasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk pengembangan diri.
Kesimpulan
Menilai kesiapan sekolah tidak hanya dilihat dari perkembangan fisik, tetapi juga melihat aspek-aspek lainnya mulai dari kognitif, sosial-emosional hingga motorik. Walaupun demikian, menilai kesiapan sekolah tidak cukup hanya dengan observasi yang dilakukan selama masa Taman Kanak-kanak, perlu adanya tools tambahan yang dapat mengukur aspek-aspek yang diperlukan secara lebih komprehensif dan terstandar dengan memperhatikan validasi dan reliabilitas. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog di Biro Psikologi Detection jika orangtua memiliki konsentrasi dan kekhawatiran tentang kesiapan sekolah anak. Dengan berkonsultasi dapat membantu orangtua menambah wawasan, sehingga orangtua dapat lebih siap untuk mendampingi anak untuk belajar di sekolah dasar.
Tinggalkan Balasan